Showing posts with label Linux. Show all posts
Showing posts with label Linux. Show all posts

Sunday, 4 April 2010

Menggunakan Paket Extras openSUSE 11.2

By: Tim DVD InfoLINUX <redaksi@infolinux.co.id>

Setelah distro openSUSE 11.2 terinstalasi dengan baik di sistem, Anda dapat

menambahkan sejumlah paket multimedia pack openSUSE 11.2 yang dapat

ditemukan dalam folder "extras/mmp-opensuse-11.2".

Paket multimedia pack openSUSE 11.2 ini, kami peroleh dari url

(http://easgs.wordpress.com). Untuk menginstalasi paket multimedia pack

openSUSE 11.2 yang terdapat di dalam DVD pada desktop openSUSE 11.2, ikuti

sejumlah langkah berikut:

1. Masukan DVD openSUSE 11.2 yang disertakan dalam buku ini ke dalam

drive DVD ROM. Setelah itu, catat direktori mount DVD openSUSE 11.2

yang baru saja dimasukan. Dalam contoh ini, DVD openSUSE 11.2 ter-

mount di dalam direktori "/media/DVD-openSUSE-11.2".

2. Dari desktop openSUSE 11.2, masuk ke menu utama dan jalankan aplikasi

YaST. Saat ditanyakan password untuk menjalankan YaST, masukan

password user administrator Anda.

Gambar 1. Menjalankan paket aplikasi YaST.

3. Selanjutnya kita akan menambahkan repository multimedia pack openSUSE

11.2 yang terdapat dalam DVD openSUSE 11.2. Pada halaman YaST Control

Center (as superuser), masuk ke menu Software dan klik Software

Repositories.

clip_image002clip_image004

Gambar 2. Pilih menu Software Repositories untuk konfigurasi repository.

4. Pada halaman Configured Software Repositories, terlihat sejumlah daftar

repository openSUSE 11.2 yang sudah tercantum secara default. Nantinya

daftar repository yang tidak digunakan ini akan kita disable. Untuk

menambahkan daftar repository multimedia pack openSUSE 11.2 yang

terdapat dalam DVD openSUSE 11.2, klik button Add.

Gambar 3. Halaman konfigurasi repositori software.

clip_image006clip_image008

5. Berikutnya pada halaman Media Type terdapat sejumlah pilihan tipe media

instalasi yang dapat Anda gunakan, yaitu FTP, HTTP, HTTPS, SMB/CIFS,

Hard Disk, dan Local Directory. Klik Next untuk berlanjut ke tahap

selanjutnya.

Gambar 4. Pilihan tipe media yang akan digunakan.

6. Selanjutnya pada halaman Local Directory, tentukan nama repositori yang

akan digunakan, dan letak direktori indeks paket repositori tersebut berada.

Untuk letak direktori, isikan parent folder dari direktori "repodata" yang

berisikan indeks paket multimedia pack openSUSE 11.2 berada.

Gambar 5. Browse letak indeks paket direktori repositori berada.

clip_image010clip_image012

Dalam contoh ini, pada Repository Name penulis mengisikan

"MMP_openSUSE_11.2". Sedangkan pada Path to Directory, dari hasil

browse ke letak direktori repodata berada, penulis mengarahkan ke parent

foldernya, yakni folder "/media/DVD-openSUSE-11.2/extras".

Gambar 6. Hasil akhir penentuan letak direktori Multimedia Pack openSUSE 11.2.

7. Setelah kembali ke halaman Configured Software Repositories, Anda dapat

melihat kalau repository MMP_openSUSE_11.2 sudah ditambahkan.

Gambar 7. Repository Multimedia Pack openSUSE 11.2 telah ditambahkan.

clip_image014clip_image016

8. Masih dari halaman yang sama, disable repository yang lain selain

repository openSUSE 11.2-0 yang terdapat di cd:///, dan repository

MMP_openSUSE_11.2 yang terdapat di dir:///media/DVD-openSUSE-

11.2/extras. Untuk mendisable repository, pilih daftar repository yang ingin

Anda disable, lalu hilangkan tanda centang pada opsi Enabled dan

Automatically Refresh yang terdapat di bagian Properties. Tekan button OK

untuk mengaktifkan perubahan.

Gambar 8. Disable daftar repository yang tidak ingin digunakan.

9. Berikutnya YaST akan otomatis merefresh pembacaan indeks paket yang

terdapat pada setiap repository yang ada. Jika tampil pesan kalau file

repomd.xml tidak memiliki tanda tangan digital dan apakah Anda ingin

tetap menggunakannya, klik saja Yes.

Gambar 9. Proses refresh indeks paket sedang berlangsung.

clip_image018clip_image020

10.

Proses penambahan repository sudah berhasil dilakukan. Selanjutnya

kita akan menginstalasikan paket yang terdapat pada repository

bersangkutan. Dari halaman YaST Control Center, masuk ke menu

Software, lalu klik menu Software Management.

Gambar 10. Pilih menu Software Management untuk Add/Remove Software.

11.

Pada halaman Software Manager, Anda dapat melihat beragam daftar

paket pada sistem openSUSE 11.2. Pada halaman ini, Anda juga dapat

melakukan proses install/uninstall paket. Sebagai contoh, untuk

menginstalasikan paket VLC VideoLAN Client yang terdapat di repository

MMP_openSUSE_11.2, Anda dapat memasukan kata vlc pada kotak Search,

lalu tekan Enter. Tak berapa lama kemudian, daftar paket yang

berhubungan dengan kata vlc akan ditampilkan.

Gambar 11. Proses pencarian paket VLC pada halaman Software Manager.

clip_image022clip_image024

12.

Untuk menginstalasikan paket vlc tersebut, klik pada paket vlc yang

telah berhasil ditemukan, lalu klik Apply. Secara otomatis ketergantungan

paket yang dibutuhkan untuk menginstalasikan vlc akan segera dilakukan.

Klik Apply sekali lagi untuk memulai proses instalasi paket vlc.

Gambar 12. Klik Apply, untuk segera menginstalasikan paket VLC.

Proses instalasi paket vlc akan segera berlangsung. Tunggu beberapa saat

hingga proses instalasi paket tersebut selesai dilakukan.

Gambar 13. Proses instalasi VLC sedang berlangsung.

clip_image026

13.

Selain VLC Media Player, Anda dapat menginstalasikan sejumlah paket

multimedia pack openSUSE 11.2 yang lain. Daftar paket yang tersedia pada

repository MMP_openSUSE_11.2, dapat ditemukan dalam file Readme.txt

yang terdapat pada direktori "extras/mmp-opensuse-11.2".

Gambar 14. Beragam daftar paket yang terdapat di Multimedia Pack openSUSE 11.2.

14.

Jika terdapat pertanyaan, kritik, maupun saran, Anda dapat

mengirimkan email ke redaksi@infolinux.co.id.

Selamat menikmati openSUSE 11.2!

Mengetes koneksi jaringan

Setelah mengetahui alamat IP komputer anda selanjutnya dilakukan pengetesan apakah komputer yang anda gunakan sudah terkoneksi ke dalam suatu jaringan. Untuk mengetahuinya digunakan perintah “ping”. Perintah ping bekerja seperti anda mengirim suatu permintaan ke orang lain kemudian dibalas sesuai dengan permintaan anda (echo). Cara kerja ping tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

clip_image002

Gambar : Cara kerja perintah ping

Adapun langkah-langkah untuk mengetes koneksi jaringan dengan perintah ping adalah sebagai berikut :

a) Loginlah dengan user anda masing-masing

mylinux login : dany

password :

b) Setelah berhasil login, anda akan berhadapan dengan prompt anda, misalnya :

[dany@mylinux dany]$

c) Selanjutnya ketikkan perintah “ping” pada prompt anda, diikuti dengan alamat IP anda, misalnya :

[dany@mylinux dany]$ ping 192.168.1.1

PING 192.168.1.1 (192.168.1.1) from 192.168.1.1 : 56(84) bytes of data.

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=1 ttl=255 time=0.064 ms

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=2 ttl=255 time=0.051 ms

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=3 ttl=255 time=0.050 ms

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=4 ttl=255 time=0.054 ms

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=5 ttl=255 time=0.056 ms

64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=6 ttl=255 time=0.064 ms

Jika keluarannya seperti diatas, maka konfigurasi alamat IP komputer anda berjalan dengan baik. Untuk mengakhirinya silahkan tekan kombinasi tombol <Ctrl-C> pada keyboard anda.

d) Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan pengetesan apakah komputer anda sudah dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Perintah yang digunakan adalah “ping” diikuti dengan alamat IP komputer tujuan anda, misalnya 192.168.1.2, seperti dibawah ini :

[dany@mylinux dany]$ ping 192.168.1.2

PING 192.168.1.2 (192.168.1.2) from 192.168.1.1 : 56(84) bytes of data.

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=1 ttl=255 time=0.065 ms

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=2 ttl=255 time=0.051 ms

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=3 ttl=255 time=0.050 ms

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=4 ttl=255 time=0.059 ms

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=5 ttl=255 time=0.062 ms

64 bytes from 192.168.1.2: icmp_seq=6 ttl=255 time=0.058 ms

Jika keluarannya seperti diatas, berarti komputer anda sudah dapat berkomunikasi dengan komputer lain yang berada dalam jaringan yang sama dengan komputer anda. Untuk mengakhiri tampilan diatas tekan kombinasi tombol <Ctrl-C>.

Apabila terdapat pesan error seperti “network unreachable” yang harus dilakukan adalah :

(1) Periksa kabel jaringan, apakah telah terhubung dengan baik atau belum

(2) Periksa hub jaringan, apakah powernya telah dihidupkan atau belum

(3) Periksa apakah ethernet card anda rusak atau tidak, salah satunya dengan memeriksa apakah lampu indikatornya menyala pada saat kabel dipasang atau tidak.

Thursday, 1 April 2010

Perintah dasar Linux

Dalam Linux terdapat beberapa perintah dasar yang sering digunakan antara lain membuat direktori, membuat file, menghapus file dan direktori serta lain sebagainya. Adapun perintah-perintah tersebut adalah :

Melihat Isi Direktori

Untuk melihat isi dari direktori, digunakan perintah "ls (list)", yang diikuti dengan opsi perintah dan nama direktori. Format sintaksnya adalah "ls [opsi] [nama_direktori]". Adapun opsi yang sering digunakan :

Opsi

Fungsi

-l

Menampilkan informasi direktori secara lengkap

-a

Menampilkan semua isi direktori (termasuk file hidden)

-t

Menampilkan isi direktori berdasarkan waktu modifikasi terbaru

Contoh :

[dany@mylinux dany]$ ls -l

total 20

drwx------ 3 dany dany 4096 May 22 23:52 Desktop

drwxrwxr-x 2 dany dany 4096 May 24 12:12 doc

-rw-rw-r-- 1 dany dany 37 May 24 12:19 Kylix

drwxrwxr-x 8 dany dany 4096 May 16 17:07 RH-DOCS

-rw-rw-r-- 1 dany dany 71 May 24 12:13 thesis

Dapat pula Anda memberikan perintah dengan menggabungkan dua opsi sekaligus. Misalnya "ls -al" atau "ls -lf".

Mengetahui Lokasi Direktori Saat Ini

Untuk mengetahui lokasi direktori aktif saat ini, dapat digunakan perintah "pwd" (print working directory). Pada prompt ketikkan perintah pwd seperti berikut :

[dany@mylinux dany]$ pwd

/home/dany

Output perintah ini menunjukkan bahwa saat ini Anda berada pada direktori /home/dany.

Berpindah Direktori

Untuk berpindah/masuk kedalam suatu direktori, digunakan perintah "cd". Contoh :

[dany@mylinux dany]$ cd doc/

[dany@mylinux doc]$

Untuk kembali ke direktori sebelumnya (direktori parent), ketikkan perintah

"cd ..". Perhatikan bahwa antara perintah cd dan titik-titik harus dipisahkan oleh spasi. Contoh :

[dany@mylinux doc]$ cd ..

[dany@mylinux dany]$

Membuat Direktori

Untuk membuat direktori baru, digunakan perintah "mkdir". Contohnya kita akan membuat direktori dengan nama data pada direktori /home/dany. Selanjutnya kita lihat direktori yang telah dibuat dengan perintah “ls –l” :

[dany@mylinux dany]$ mkdir data

[dany@mylinux dany]$ ls -l

Menghapus Direktori

Kita dapat menghapus direktori yang telah kita buat dengan perintah "rmdir". Sintaksnya "rmdir [nama_dir]".

Contoh :

[dany@mylinux dany]$ rmdir data

[dany@mylinux dany]$ ls -l

Namun perintah diatas tidak dapat dijalankan apabila direktori tersebut masih memiliki isi berupa file-file. Seperti contoh dibawah ini:

[dany@mylinux dany]$ rmdir data

rmdir: `data': Directory not empty

Untuk mengatasinya gunakan perintah "rm" diikuti dengan opsi "-r". Sintaksnya adalah "rm [opsi] [nama_dir]". Contoh :

[dany@mylinux dany]$ rm -r data

[dany@mylinux dany]$ ls –l

Catatan : Opsi "-r (recursive)" berfungsi menghapus semua isi direktori beserta sub-subnya.

Mengubah Nama Direktori / File

Untuk mengubah nama direktori atau file, digunakan perintah "mv", dengan sintaks "mv [nama_dir_lama] [nama_dir_baru]".

Contoh :

[dany@mylinux dany]$ mv data/ berkas/

[dany@mylinux dany]$ ls -l

Memindahkan Direktori

Untuk memindahkan direktori, digunakan pula perintah "mv". Sintaksnya adalah "mv [dir_asal] [dir_tujuan]". Contoh :

[dany@mylinux dany]$ mv berkas/ program/

[dany@mylinux dany]$ ls -l

Perintah "mv" diatas akan memindahkan direktori "berkas" ke dalam direktori "program".

Membuat File

Seperti halnya direktori, di Linux kita juga bisa membuat file. Perintah yang digunakan adalah "touch". Dengan perintah ini akan terbentuk suatu file kosong, yang belum ada isinya. Sintaksnya "touch [nama_file_baru]". Contoh :

[dany@mylinux dany]$ touch java

[dany@mylinux dany]$ ls -l

Sedangkan untuk membuat sebuah file yang bisa Anda langsung ketikkan isinya, dengan menggunakan fasilitas redirection (pengalihan). Sintaksnya :

"cat > [nama_file]". Contoh :

[dany@mylinux dany]$ cat > buku

Selamat belajar Java di Linux

Semoga cepat pintar

Ctrl + D

Catatan : Tombol "Ctrl + D" digunakan untuk keluar dari modus teks.

Melihat Isi File

Untuk melihat isi file yang telah kita buat tadi, digunakan perintah "cat", "more", atau "less". Contohnya kita ingin melihat isi file dengan perintah "more". Sintaksnya "more [nama_file]".

[dany@mylinux dany]$ more buku

Selamat belajar Java di Linux

Semoga cepat pintar

Perbedaan dari masing-masing perintah adalah :

q Perintah cat berfungsi sebagaimana halnya perintah type pada DOS, yaitu dengan langsung mencetak semua isi file yang bersangkutan tanpa berhenti setiap kali layar penuh.

q Perintah more berfungsi sebagaimana halnya type more pada DOS, yaitu mencetak isi file yang bersangkutan, tetapi akan berhenti setiap kali layar penuh, menunggu penekanan tombol spasi untuk mencetak baris berikutnya. Untuk keluar dari perintah more sebelum atau sesudah semuanya selesai dicetak, tekan tombol "Q".

q Perintah less mengijinkan kita untuk menggunakan panah atas dan panah bawah untuk melakukan navigasi atas isi file tersebut. Untuk keluar dari perintah less sebelum atau sesudah semuanya selesai dicetak, tekan tombol "Q".

Menghapus File

Seperti halnya pada direktori, kita dapat juga menghapus sebuah file dengan perintah "rm (remove)". Sintaksnya "rm [opsi] [nama_file]". Opsi yang umum digunakan disini adalah "-i", yaitu konfirmasi ulang sebelum benar-benar melakukan penghapusan terhadap file. Hal ini dikarenakan pada sistem UNIX/Linux tidak terdapat undelete (pembatalan penghapusan) terhadap file-file yang telah dihapus. Contoh :

[dany@mylinux dany]$ rm -i buku

rm: remove `buku'? y

[dany@mylinux dany]$ ls –l

Mengganti Nama File

Untuk mengganti nama file, kita menggunakan perintah "mv (move)". Sintaksnya adalah "mv [nama_file_lama] [nama_file_baru]". Contoh :

[dany@mylinux dany]$ mv file berkas

[dany@mylinux dany]$ ls -l

Memindahkan File ke Direktori Lain

Selain untuk mengganti nama file, perintah "mv" juga bisa digunakan untuk memindahkan suatu file ke direktori lain. Sintaksnya "mv [asal] [tujuan]". Contoh :

[dany@mylinux dany]$ mv buku proyek/

[dany@mylinux dany]$ ls –l proyek

Untuk memindahkan banyak file dari suatu lokasi ke lokasi lain, dapat digunakan wilcards (*). Contohnya kita akan memindahkan semua isi direktori "proyek" ke direktori "home/dany/tugas/".[dany@mylinux proyek]$ mv * /home/dany/tugas/

[dany@mylinux proyek]$ ls –l

[dany@mylinux proyek]$ ls –l /home/dany/tugas/

Menyalin (Copy) File

Perintah yang digunakan untuk menyalin file adalah "cp (copy)". Adapun sintaksnya "cp [asal] [tujuan]".

Contoh :

[dany@mylinux dany]$ cp tugas proyek/

[dany@mylinux dany]$ ls –l proyek/

Sedangkan untuk menyalin banyak file dari direktori asal ke suatu direktori tujuan, dapat pula menggunakan fasilitas wilcards (*) seperti pada perintah "mv". Contohnya apabila kita ingin mengcopy semua isi direktori "program" kedalam direktori "data" yang terletak pada direktori "home/dany/data/" :

[dany@mylinux program]$ cp * /home/dany/data/

[dany@mylinux program]$ ls –l /home/dany/data/

Saturday, 26 September 2009

Panduan Instalasi Ubuntu 9.04 Desktop

Dengan menyertakan sejumlah perbaikan bugs dan sejumlah aplikasi dengan versi terbaru, Ubuntu 9.04 membawa warna baru dari versi distro sebelumnya. Berikut tahapan instalasi Ubuntu 9.04.

Tahapan Instalasi

Seperti proses instalasi distro lain pada umumnya, sebelum melakukan proses instalasi pastikan harddisk Anda sudah memiliki partisi kosong, atau partisi yang masih memiliki ruang kosong untuk dipartisi. Ukuran partisi yang diperlukan minimal 10GB. Pastikan Anda telah melakukan proses backup data terlebih dahulu sebelum melakukan proses instalasi.

1. Masukan CD Ubuntu 9.04 Desktop ke dalam drive CD/DVD-ROM. Jika komputer belum langsung boot melalui CD/DVD, reboot komputer dan atur urutan First-Boot BIOS dari CD/DVD-ROM.ShotGenius_2009_09_26 20_53_53

2. Tunggu beberapa saat hingga installer Ubuntu 9.04 menampilkan pilihan boot seperti terlihat pada berikut. Pilih option "Install Ubuntu" dan tekan Enter untuk masuk ke menu instalasi Ubuntu.ShotGenius_2009_09_26 20_54_17

3. Pada halaman awal menu instalasi Ubuntu 9.04 adalah menu pemilihan bahasa. Pilih bahasa yang ingin Anda gunakan pada saat proses instalasi, kemudian klik Forward.clip_image006

4. Pada pilihan zona waktu, klik pada peta atau pilihan kota untuk menentukan zona waktu yang ingin Anda gunakan, kemudian klik Forward.

clip_image008                                     5. Pada menu pilihan keyboard, default keyboard layout adalah USA. Jika masih belum yakin, silahkan test mengetikan karakter pada test box yang telah disediakan. Setelah yakin dengan pilihan Anda, klik Forward.

clip_image010

6. Langkah selanjutnya adalah tahapan yang terpenting, yakni tahapan persiapan pembuatan partisi. Terdapat beberapa pilihan pada menu ini, yaitu:

Install them side by side, choosing between them each startup. Option ini akan merubah ukuran partisi X dan menggunakan partisi harddisk yang masih kosong.

Use entire disk. Option ini akan menggunakan seluruh kapasitas harddisk yang ada untuk proses instalasi.

Specify partitions manually. Pilihan ini memberikan Anda kebebasan untuk membuat partisi secara manual. Selama dilakukan dengan hati-hati, pilihan ini tergolong aman. Sebagai latihan untuk membuat partisi, pilihoption Manual lalu klik Forward.clip_image012

7. Selanjutnya adalah halaman pembuatan partisi. Proses instalasi membutuhkan setidaknya 2 partisi, yakni partisi sistem dan partisi swap. Pada Gambar dibawah, terlihat partisi sebesar +/- 15 GB. Klik pada bagian partisi yang besar, lalu klik Create.clip_image016

8. Tahapan pertama kita akan membuat partisi sistem. Tentukan besarnya ukuran partisi sistem yang ingin digunakan dalam kotak New partition size (dalam contoh ini partisi sistem diberikan ukuran 14501 MB atau +/- 14 GB). Pada option Use as, pilih Ext3/Ext4 journaling sebagai tipe filesystem yang akan digunakan. Untuk pilihan Mount point, isikan dengan /. Setelah selesai, klik OK.clip_image014

9. Langkah kedua adalah pembuatan partisi swap. Klik pada kolom device yang masih bertuliskan free space, lalu klik button New partition table.

10. Tentukan besar ukuran partisi swap yang ingin digunakan. Pada umumnya, besar partisi swap adalah 2x besar ukuran RAM. Pada option Use as, pilih swap area, lalu klik OK.clip_image018

11. Proses pembuatan partisi sistem dan partisi swap telah selesai dilakukan. Hasilnya dapat terlihat seperti pada Gambar dibawah ini. Setelah yakin dengan pembuatan partisi, klik Forward.clip_image020

12. Berikutnya adalah halaman Who are you? Anda diminta untuk memasukan nama dan password yang akan digunakan pada sistem Ubuntu Anda. Untuk user, jangan gunakan wild character. Untuk password, isikan dengan gabungan karakter yang sulit ditebak namun mudah Anda ingat.

clip_image022                                   13. Selanjutnya adalah halaman Migrate documents and settings. Jika tidak ingin memigrasikan dokumen, klik saja Forward.

14. Pada halaman Ready to install Anda dapat melihat summary proses instalasi yang telah dilakukan. Klik Install.clip_image024

15. Proses instalasi akan segera berlangsung. Tunggu beberapa saat hingga tahapan instalasi ini selesai dilakukan. Setelah selesai, klik Restart Now.

ShotGenius_2009_09_26 20_58_26                                   16. Setelah PC di restart, pada menu GRUB pilih Ubuntu 9.04 untuk masuk ke halaman desktop Ubuntu 9.04.clip_image028

17. Sampai tahapan ini, Anda dapat segera menikmati keindahan desktop Ubuntu 9.04.

ShotGenius_2009_09_26 20_59_03

Dikutip dari : Majalah DVD InfoLINUX, edisi 08/2009  http://www.infolinux.web.id

Saturday, 23 May 2009

Debian GNU / Linux 5,0 dirilis


Proyek Debian yang senang untuk mengumumkan rilis resmi dari Debian GNU / Linux versi 5.0 (CODEC Lenny) setelah 22 bulan dari konstan pembangunan. Debian GNU/Linux is a free operating system which supports a total of twelve processor architectures and includes the KDE, GNOME, Xfce, and LXDE desktop environments. Debian GNU / Linux adalah sistem operasi bebas yang mendukung jumlah total dua belas arch dan termasuk KDE, GNOME, Xfce, dan lingkungan desktop LXDE. It also features compatibility with the FHS v2.3 and software developed for version 3.2 of the LSB. Hal ini juga memiliki kompatibilitas dengan FHS v2.3 dan software yang dikembangkan untuk versi 3,2 dari LSB.

Debian GNU/Linux runs on computers ranging from palmtops and handheld systems to supercomputers, and on nearly everything in between. Debian GNU / Linux berjalan pada komputer mulai dari palmtops dan sistem genggam ke supercomputers, dan hampir semuanya di antara. A total of twelve architectures are supported: Sun SPARC (sparc), HP Alpha (alpha), Motorola/IBM PowerPC (powerpc), Intel IA-32 (i386), IA-64 (ia64), HP PA-RISC (hppa), MIPS (mips, mipsel), ARM (arm, armel), IBM S/390 (s390), and AMD64 and Intel EM64T (amd64). Jumlah dari dua belas arsitektur yang didukung: Sun SPARC (sparc), HP Alpha (alpha), Motorola / IBM PowerPC (PowerPC), Intel IA-32 (i386), IA-64 (ia64), HP PA-RISC (hppa) , MIPS (MIPS, mipsel), ARM (arm, armel), IBM S/390 (s390), dan AMD64 dan Intel EM64T (amd64).

Debian GNU/Linux 5.0 Lenny adds support for Marvell's Orion platform which is used in many storage devices. Supported storage devices include the QNAP Turbo Station series, HP Media Vault mv2120, and Buffalo Kurobox Pro. Debian GNU / Linux Lenny 5,0 menambahkan dukungan untuk Marvell's Orion platform yang digunakan dalam berbagai perangkat penyimpanan data. Didukung perangkat penyimpanan termasuk QNAP Turbo Station series, HP Media Vault mv2120, dan Buffalo Kurobox Pro. Additionally, Lenny now supports several Netbooks, in particular the Eee PC by Asus. Lenny also contains the build tools for Emdebian which allow Debian source packages to be cross-built and shrunk to suit embedded ARM systems. Selain itu, Lenny sekarang mendukung beberapa Netbooks, khususnya oleh Asus Eee PC. Lenny juga berisi peralatan untuk membangun Emdebian yang memungkinkan Debian sumber paket yang akan dibangun dan lintas shrunk sesuai sistem embedded ARM.

Debian GNU/Linux 5.0 Lenny includes the new ARM EABI port, armel . This new port provides a more efficient use of both modern and future ARM processors. Debian GNU / Linux Lenny 5,0 termasuk baru ARM EABI port, armel. Ini baru menyediakan port yang lebih efisien penggunaan kedua modern dan masa depan ARM prosesor. As a result, the old ARM port (arm) has now been deprecated. Akibatnya, pelabuhan tua ARM (arm) telah usang.

This release includes numerous updated software packages, such as the K Desktop Environment 3.5.10 (KDE), an updated version of the GNOME desktop environment 2.22.2, the Xfce 4.4.2 desktop environment, LXDE 0.3.2.1, the GNUstep desktop 7.3, X.Org 7.3, OpenOffice.org 2.4.1, GIMP 2.4.7, Iceweasel 3.0.6 (an unbranded version of Mozilla Firefox), Icedove 2.0.0.19 (an unbranded version of Mozilla Thunderbird), PostgreSQL 8.3.6, MySQL 5.0.51a, GNU Compiler Collection 4.3.2, Linux kernel version 2.6.26, Apache 2.2.9, Samba 3.2.5, Python 2.5.2 and 2.4.6, Perl 5.10.0, PHP 5.2.6, Asterisk 1.4.21.2, Emacs 22, Inkscape 0.46, Nagios 3.06, Xen Hypervisor 3.2.1 (dom0 as well as domU support), OpenJDK 6b11, and more than 23,000 other ready-to-use software packages (built from over 12,000 source packages). Rilis ini meliputi berbagai Diperbaharui paket perangkat lunak, seperti K Desktop Environment 3.5.10 (KDE), sebuah versi dari lingkungan desktop GNOME 2.22.2, Xfce 4.4.2 dengan lingkungan desktop, LXDE 0.3.2.1, yang GNUstep desktop 7,3 , X. Org 7,3, OpenOffice.org 2.4.1, GIMP 2.4.7, Iceweasel 3.0.6 (sebuah unbranded versi Mozilla Firefox), Icedove 2.0.0.19 (sebuah unbranded versi Mozilla Thunderbird), PostgreSQL 8.3.6, MySQL 5.0.51a, GNU Compiler Collection 4.3.2, Linux kernel versi 2.6.26, Apache 2.2.9, Samba 3.2.5, Python 2.5.2 dan 2.4.6, Perl 5.10.0, PHP 5.2.6, asterisk 1.4. 21,2, Emacs 22, Inkscape 0,46, Nagios 3,06, Xen Hypervisor 3.2.1 (dom0 serta dukungan domU), OpenJDK 6b11, dan lebih dari 23.000 lainnya siap menggunakan perangkat lunak paket (dibangun dari lebih dari 12.000 sumber paket).

With the integration of X.Org 7.3 the X server autoconfigures itself with most hardware. Dengan integrasi X. Org 7,3 X autoconfigures server sendiri dengan sebagian besar perangkat keras. Newly introduced packages allow the full support of NTFS filesystems and the use of most multimedia keys out of the box. Support for Adobe® Flash® format files is available via the swfdec or Gnash plugins. Overall improvements for notebooks have been introduced, such as out of the box support of CPU frequency scaling. Memperkenalkan paket baru memungkinkan dukungan penuh dari NTFS filesystem dan penggunaan multimedia paling kunci dari kotak. Dukungan untuk Adobe ® Flash ® format file tersedia melalui swfdec atau kerunyut plugin. Semuanya perbaikan untuk notebook telah diperkenalkan, seperti keluar kotak dukungan CPU frequency scaling. For leisure time several new games have been added, including puzzle games as well as first-person shooters. Untuk waktu senggang beberapa permainan baru telah ditambahkan, termasuk permainan puzzle serta orang-pertama shooters. Also notable is the introduction of goplay , a graphical games browser offering filters, search, screenshots and descriptions for games in Debian. Juga penting adalah pengenalan goplay, grafis game browser yang menawarkan filter, mencari, screenshot dan penjelasan untuk game di Debian.

The availability and updates of OpenJDK, GNU Java compiler, GNU Java bytecode interpreter, Classpath and other free versions of Sun's Java technology, into Debian GNU/Linux 5.0 allow us to ship Java-based applications in Debian's main repository. Ketersediaan dan pembaruan OpenJDK, Jawa kompilator GNU, GNU Java bytecode interpreter, Classpath dan bebas versi Sun teknologi Java, ke dalam Debian GNU / Linux 5,0 mengijinkan kami untuk mengirimkan aplikasi berbasis Java di Debian utama repositori.

Further improvements in system security include the installation of available security updates before the first reboot by the Debian Installer, the reduction of setuid root binaries and open ports in the standard installation, and the use of GCC hardening features in the builds of several security-critical packages. Perbaikan lebih lanjut dalam sistem keamanan termasuk instalasi tersedia keamanan sebelum reboot pertama oleh Debian Installer, dengan pengurangan setuid root binaries dan membuka port pada standar instalasi, dan penggunaan GCC fitur keamanan dalam membangun beberapa keamanan penting paket. Various applications have specific improvements, too. Berbagai aplikasi spesifik ada perbaikan juga. PHP for example is now built with the Suhosin hardening patch. PHP misalnya sekarang dibangun dengan Suhosin patch keamanan.

For non-native English speaking users the package management systems now support translated package descriptions and will automatically show the description of a package in the native language of the user, if available. Untuk non-asli berbahasa Inggris pengguna paket sistem manajemen sekarang mendukung paket penjelasan dan diterjemahkan secara otomatis akan menampilkan deskripsi dari paket dalam bahasa asli pengguna, jika tersedia.

Debian GNU/Linux can be installed from various installation media such as DVDs, CDs, USB sticks and floppies, or from the network. Debian GNU / Linux dapat diinstal dari berbagai media instalasi seperti DVD, CD, USB sticks dan floppi, atau dari jaringan. GNOME is the default desktop environment and is contained on the first CD. GNOME adalah lingkungan desktop default dan terdapat pada CD. Other desktop environments — KDE, Xfce, or LXDE — can be installed through two new alternative CD images. Lainnya lingkungan desktop - KDE, Xfce, atau LXDE - dapat diinstal melalui dua alternatif baru CD gambar. Again available with Debian GNU/Linux 5.0 are multi-arch CDs and DVDs supporting installation of multiple architectures from a single disc; and this release adds Blu-ray Discs, allowing the archive for an entire architecture to be shipped on a single BD. Tersedia lagi dengan Debian GNU / Linux adalah 5,0 multi-arch CD dan DVD yang mendukung instalasi beberapa arsitektur dari satu disk, dan ini menambahkan rilis Blu-ray discs, mengizinkan arsip untuk seluruh arsitektur yang akan dikirimkan pada satu BD.

In addition to the regular installation media, Debian GNU/Linux can now also be directly used without prior installation. Di samping biasa media instalasi, Debian GNU / Linux dapat sekarang juga akan langsung digunakan tanpa instalasi. The special images used, known as live images, are available for CDs, USB sticks, and netboot setups. Gambar khusus yang digunakan, dikenal sebagai gambar hidup, tersedia untuk CD, USB sticks, dan pembuatan netboot. Initially, these are provided for the amd64 and i386 architectures only. Pada awalnya, hal ini disediakan untuk arsitektur amd64 dan i386 saja.

The installation process for Debian GNU/Linux 5.0 has been improved in many ways: among many other improvements, support for installation from more than one CD or DVD has been restored, firmware required by some devices can be loaded by using removable media, and installations via Braille display are supported. The installer boot process has also received much attention: a graphical menu can be used to choose front-ends and desktop environments, and to select expert or rescue mode. The installation system for Debian GNU/Linux has now been translated to 63 languages. Proses instalasi untuk Debian GNU / Linux 5,0 telah ditingkatkan dalam berbagai cara: di antara banyak perbaikan lainnya, dukungan untuk instalasi dari lebih dari satu CD atau DVD telah dikembalikan, firmware diperlukan oleh beberapa perangkat dapat diambil dengan menggunakan removable media, dan instalasi braile melalui layar yang didukung. Penginstal proses boot juga telah menerima banyak perhatian: menu grafis yang dapat digunakan untuk memilih front-berakhir dan lingkungan desktop, dan untuk memilih ahli atau rescue mode. Proses instalasi sistem Debian GNU / Linux telah diterjemahkan ke 63 bahasa.

Debian GNU/Linux can be downloaded right now via bittorrent (the recommended way), jigdo or HTTP; see Debian GNU/Linux on CDs for further information. Debian GNU / Linux dapat didownload sekarang juga melalui bittorrent (cara yang disarankan), jigdo atau HTTP; melihat Debian GNU / Linux di CD untuk informasi lebih lanjut. It will soon be available on DVD, CD-ROM and Blu-ray Disc from numerous vendors , too. Akan segera tersedia di DVD, CD-ROM dan Blu-ray Disc dari berbagai vendor, too.

Upgrades to Debian GNU/Linux 5.0 from the previous release, Debian GNU/Linux 4.0 (codenamed Etch ) are automatically handled by the aptitude package management tool for most configurations, and to a certain degree also by the apt-get package management tool. Upgrade ke Debian GNU / Linux 5,0 dari rilis sebelumnya, Debian GNU / Linux 4.0 (Etch CODEC) yang secara otomatis ditangani oleh bakat manajemen paket alat untuk kebanyakan konfigurasi, dan untuk tingkat tertentu juga oleh apt-get paket alat manajemen. As always, Debian GNU/Linux systems can be upgraded painlessly, in place, without any forced downtime, but it is strongly recommended to read the release notes for possible issues, and for detailed instructions on installing and upgrading. Seperti biasa, Debian GNU / Linux sistem dapat ditingkatkan rasa sakit, di tempat, tanpa dipaksa downtime, namun sangat dianjurkan untuk membaca catatan rilis untuk kemungkinan masalah, dan untuk rincian petunjuk tentang instalasi dan upgrade. The release notes will be further improved and translated to additional languages in the weeks after the release. Catatan rilis akan lebih ditingkatkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa tambahan minggu setelah rilis.
Dedication Dedikasi

Debian GNU/Linux 5.0 Lenny is dedicated to Thiemo Seufer, a Debian Developer who died on December 26th, 2008 in a tragic car accident. Thiemo was involved in Debian in many ways. Debian GNU / Linux Lenny 5,0 didedikasikan untuk Thiemo Seufer, Debian Pengembang yang meninggal pada tanggal 26 Desember, 2008 tragis dalam kecelakaan mobil. Thiemo telah terlibat dalam Debian dengan berbagai cara. He has maintained several packages and was the main supporter of the Debian port to the MIPS architectures. Dia telah diperbarui beberapa paket dan merupakan pendukung utama dari Debian ke port arsitektur MIPS. He was also a member of our kernel team, as well as a member of the Debian Installer team. Dia juga anggota tim kami kernel, juga sebagai anggota dari tim Debian Installer. His contributions reached far beyond the Debian project. Sumbangannya mencapai jauh melebihi proyek Debian. He also worked on the MIPS port of the Linux kernel, the MIPS emulation of qemu, and far too many smaller projects to be named here. Dia juga bekerja di pelabuhan MIPS kernel Linux, maka pertandingan MIPS dari qemu, dan jauh lebih kecil terlalu banyak proyek yang akan dinamakan di sini.

Thiemo's work, commitment, broad technical knowledge and ability to share this with others will be missed. Thiemo kerja, komitmen, luas pengetahuan teknis dan kemampuan untuk berbagi dengan orang lain ini akan tertinggal. Thiemo's contributions will not be forgotten. Thiemo kontribusi tidak akan dilupakan. The high standards of his work make it hard to pick up. Tingginya standar membuat karyanya sulit untuk meneruskan.
About Debian Tentang Debian

Debian GNU/Linux is a free operating system, developed by more than a thousand volunteers from all over the world who collaborate via the Internet. Debian GNU / Linux adalah sistem operasi bebas, dikembangkan oleh lebih dari seribu sukarelawan dari seluruh dunia yang bekerja sama melalui Internet. Debian's dedication to Free Software, its non-profit nature, and its open development model make it unique among GNU/Linux distributions. Debian Dedikasi untuk Free Software, dan nirlaba alam, dan pengembangan model buka membuatnya unik di antara GNU / Linux distribusi.

The Debian project's key strengths are its volunteer base, its dedication to the Debian Social Contract, and its commitment to provide the best operating system possible. Proyek Debian kunci kekuatan adalah para relawan dasar, dan dedikasi terhadap Kontrak Sosial Debian, dan komitmennya untuk menyediakan sistem operasi yang terbaik mungkin. Debian 5.0 is another important step in that direction. Debian 5,0 lain adalah langkah penting dalam arah.
Contact Information Informasi Kontak

For further information, please visit the Debian web pages at http://www.debian.org/ or send mail to . Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman web di Debian http://www.debian.org/ atau mengirim surat ke .

Dikuti Dari :
http://www.debian.org/News/2009

Tentang Ubuntu


Ubuntu diluncurkan pada September 2004. Walau Ubuntu pendatang baru di jagad distro Linux, namun proyek ini melejit dan mendapat banyak perhatian. Terbukti mailing list Ubuntu langsung dipadati diskusi oleh para user dan developer. Dalam beberapa tahun kemudian, Ubuntu tumbuh menjadi distro Linux desktop paling populer dan memberi andil besar dalam menciptakan sistem operasi desktop yang mudah digunakan (easy-to-use) dan bebas (free). Plus, ia mampu bersaing dengan sistem operasi komersial (proprietary) yang ada di pasaran.

Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang berbasiskan pada Debian dan memiliki interface desktop. Proyek Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd (perusahaan milik Mark Shuttleworth). Nama Ubuntu diambil dari nama sebuah konsep ideologi di Afrika Selatan. “Ubuntu” berasal dari bahasa kuno Afrika, yang berarti “rasa perikemanusian terhadap sesama manusia“. Ubuntu juga bisa berarti “aku adalah aku karena keberadaan kita semua“. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak.

Ubuntu adalah [sistem operasi] lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.

Komunitas Ubuntu dibentuk berdasarkan gagasan yang terdapat di dalam filosofi Ubuntu:

* bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya
* bahwa aplikasi perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan dalam bahasa lokal masing-masing dan untuk orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik, dan
* bahwa pengguna harus mempunyai kebebasan untuk mengubah perangkat lunak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

Perihal kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik (proprietary); bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan.

Kedua, Ubuntu belajar dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan proyek-proyek serupa dan mengupayakan menghindarinya dari awal — ia membuat infrastruktur cantik basis web dengan dokumentasi bergaya Wiki, fasilitas bug-reporting kreatif, dan pendekatan profesional ke end user. Ketiga, berkat kedermawanan sang founder, Ubuntu dapat mengirimkan CD gratis ke semua user yang tertarik, ini turut membantu mempercepat penyebaran distro ini. Beralih ke soal teknis, Ubuntu berbasiskan Debian “Sid” (unstable branch), tetapi berisi package-package terkenal, seperti GNOME, Firefox dan OpenOffice.org, yang diupdate ke versi terbaru. Ia memiliki jadwal rilis ajeg 6 bulanan plus rilis Long Term Support (LTS) yang memberikan security update selama 3 - 5 tahun, bergantung edisinya (rilis non-LTS disupport selama 18 bulan).

Fitur menarik lainnya di Ubuntu adalah live CD yang dapat diinstal, creative artwork dan desktop theme, migration assistant bagi pengguna Windows, dukungan untuk teknologi terbaru, seperti efek desktop 3D, kemudahan instalasi device driver proprietary untuk graphics card ATI dan NVIDIA, dan jaringan wireless serta on-demand support untuk codec multimedia berlisensi (non-free).

PLUS: siklus rilis dan rentang waktu support yang pasti (fixed); user-friendly khususnya buat pemula; kaya dokumentasinya, baik dokumentasi resmi maupun kontribusi user. MINUS: beberapa software Ubuntu (seperti Launchpad, Rosetta) adalah berlisensi (proprietary); kurang kompatibel dengan Debian. Software package management: Advanced Package Tool (APT) menggunakan DEB package Edisi yang tersedia: Ubuntu, Kubuntu, Edubuntu dan Xubuntu untuk prosesor 32-bit (i386) dan 64-bit (x86_64); edisi Ubuntu Server juga tersedia buat prosesor SPARC.

Ubuntu - Linux for Human Beings!

Ubuntu - Linux untuk Umat Manusia !

Anda bisa mendownload Ubuntu versi 8.04.1

http://cdimage.ubuntu.com/releases/hardy/release/

http://releases.ubuntu.com/8.04.1/ubuntu-8.04.1-desktop-i386.iso

ftp://kambing.ui.ac.id/pub/ubuntu/releases/hardy/ubuntu-8.04-desktop-i386.iso

Dikutip Dari :
http://mhs.blog.ui.ac.id/sugih.nugroho/tentang-ubuntu/

Cara Mengatasi Error Install OpenOffice di Debian GNU/Linux


Beberapa waktu lalu, akhirnya switch back ke Distro Linux Debian Lenny. Secara default, berbeda dengan distro lainnya Debian tidak menyertakan OpenOffice. Paket OpenOffice sendiri tersedia di repositori nya Debian. Tetapi sayangnya, OpenOffice ini membutuhkan paket lain, yaitu ttf-opensymbol, yang mana ketika diinstal baik dengan APT ataupun Synaptic biasanya error.

Pesan error nya kurang lebih seperti ini :

/usr/share/fonts: skipping, 0 fonts, 3 dirs

/usr/share/fonts/X11: caching, 0 fonts, 6 dirs
/usr/share/fonts/X11: failed to write cache

.... dst..

Cara mengatasinya adalah dengan “menyentuh” folder - folder yang gagal untuk dilakukan “write cache”. Caranya dengan memberikan perintah :

laban@labanux$ touch /usr/share/fonts

laban@labanux$ touch /usr/share/fonts/X11

dan seterusnya.., (lakukan pada semua folder yang error untuk di lakukan proses “write cache”. Setelah itu install ulang kembali OpenOffice atau ttf-opensymbolnya. Cara paling mudah adalah dengan memberikan perintah “apt-get install -f”.

Dikutip Dari :
http://okto.silaban.net/2007/11/linux/cara-
mengatasi-error-install-openoffice-di-debian-gnulinux/

Portable Ubuntu for Windows


Semakin
hari ubuntu semakin kian memukai. Kali ini ubuntu tampil dengan versi
portablenya untuk berjalan di atas Windows. Ubuntu portable ini
berjalan seperti aplikasi windows yang biasanya. Cocok bagi anda yang
sekedar ingin mencoba Ubuntu atau masih bimbang menggunakan linux.

Ubuntu
Portable dibuat menggunakan Colinux Kernel. Di dalamnya telah di
sediakan Xming X server dan Pulseaudio server for Windows. Untuk
mencobanya silahkan mengunduhnya di ...

http://downloads.sourceforge.net/portableubuntu/Portable_Ubuntu.exe

Selamat Mencoba
Sumber dari situs Ilmu Website dalam kategori linux dengan judul Portable Ubuntu for Windows